Contact us

GeScripter.Blog@gmail.com

Learning Internet of Things

Jumat, 25 September 2020

Auto Installer Mikrotik CHR untuk VPS Ubuntu dan Debian


Artikel kali ini saya akan membagikan Auto Installer Mikrotik CHR untuk VPS Ubuntu. Namun pada beberapa VPS juga dapat berjalan pada OS Debian. Auto installer ini telah dites pada beberapa provider penyedia VPS dan hampir semua VPS sukses terinstall Mikrotik CHR. Berikut adalah daftar beberapa provider yang telah saya coba jalankan Auto installer.

Provider
  1. Amazon EC2
  2. Amazon Lightsail
  3. Microsoft Azure
  4. Google Cloud
  5. Vultr
  6. Linode (dengan beberapa opsi pengaturan tambahan)
  7. OVH
  8. IdROOT
  9. CBTP
  10. UpCloud
Namun pada beberapa kasus juga ada beberapa hal yang perlu diketahui 
  1. Pada beberapa VPS yang memiliki sistem penyimpanan menggunakan lebih dari 1 partisi selain partisi utama (boot) maka diharuskan memilih manual alamat partisi yang akan digunakan sebagai disk Mikrotik CHR.
    Kasus seperti ini sering ditemui pada provider yang menyediakan fitur penambahan disk secondary, dan bila VPS dibuat dengan tambahan disk opsional tersebut.
    VPS yang sering terjadi hal serupa adalah Amazon EC2, Microsoft Azure, Google Cloud, Linode, OVH (Rescue Mode), dan UpCloud.
  2. Provider OVH saya anjurkan untuk melakukan proses instalasi pada Rescue Mode. Proses instalasi menggunakan Rescue Mode menggunakan sistem rescue disk berbeda dari sistem utama sehingga kemungkinan terjadi kegagalan sangat minim. Namun pemilihan alamat disk dilakukan secara manual. Umumnya alamat disk utama pada OVH Rescue Mode adalah "sdb".
  3. Provider VPS Linode memerlukan pengaturan khusus pada Boot Profile seperti berikut
        VM mode: paravirtualization
        Kernel: direct disk
        Block device assignment: /dev/sda
  4. Provider Amazon, Google Cloud, dan Microsoft Azure memerlukan pengaturan Firewall khusus pada masing-masing akun untuk membuka akses port karena secara dafault port yang diizinkan adalah port SSH (22), HTTP (80), dan HTTPs (443).
  5. Setelah proses instalasi selesai, VPS akan melakukan reboot secara otomatis sekitar 1-5 menit. Namun pada beberapa Provider VPS untuk melakukan reboot harus dilakukan langsung dari Panel VPS.
  6. Admin tidak bertanggung jawab bila ada kegagalan pada proses instalasi. Kegagalan instalasi dapat menyebabkan VPS harus diinstall ulang.

Langkah Instalasi
  1. Remote VPS menggunakan SSH Client
    Putty untuk Windows
    JuiceSSH untuk Android
  2. Masuk ke VPS menggunakan akses root
  3. Download script dibawah ini
  4. Beri akses atau izin pada script untuk dapat diekseskusi
  5. Eksekusi script dengan perintah berikut

Pendaftaran VPS

Screenshots
Winbox

WebFig



Keyword

Kamis, 17 September 2020

AutoScript SSH/VPN Debian dan Ubuntu

 


Pada artikel kali ini saya akan membagikan sebuah AutoScript mempersiapkan sebuah VPS Debian atau Centos untuk siap digunakan sebagai server SSH dan VPN. Fitur pada script ini bisa dibilang lumayan lengkap dengan adanya namun juga sebagai konsekuensinya membutuhkan spesifikasi minimal VPS memiliki RAM 1 GB dan total kapasitas HDD 10 GB.

Trial Premium Script
4 Hari / IP
Premium Script
Rp. 25.000 /IP /Bulan

Sistem Operasi Didukung

  • Debian 10 (Buster) 64Bit (x86_64) - (Direkomendasikan Pertama)
  • Debian 9 (Stretch) 64Bit (x86_64) - (Direkomendasikan Kedua )
  • Ubuntu 18.04 (Bionic Beaver) 64Bit (x86_64) - (Tidak lagi didukung)
  • Centos 7 64Bit (x86_64) - (Tidak lagi didukung)
  • Centos 8 64Bit (x86_64) - (Tidak lagi didukung)

Syarat dan Ketentuan

  1. Menggunakan OS sesuai dengan daftar yang didukung
  2. Virtualisasi KVM / XEN
  3. VPS memiliki setidaknya RAM 1 GB
  4. Kernel amd64
  5. Minimal HDD 10 GB
  6. VPS dalam keadaan fresh, belum terinstall aplikasi apapun

Daftar Aplikasi dan Port


Catatan
Port pada masing-masing aplikasi dapat diubah sesuai dengan keperluan pengguna VPS. Namun dengan syarat semua aplikasi tidak boleh memiliki port yang sama. Jika ada kesamaan port antara satu aplikasi dengan aplikasi lain maka akan menyebabkan salah satu dari aplikasi tersebut tidak akan dapat berjalan.

Daftar Fitur Pendukung


  1. Webmin adalah fitur yang digunakan untuk memanajamen VPS dengan model GUI berbasis Web. Cara mengakses webmin bisa dilakukan menggunakan browser dengan masuk ke alamat http://HOSTVPS:10000. (Ganti HOSTVPS dengan HOSTVPS kalian masing-masing)
  2. VPN Monitor adalah fitur untuk memantau user OpenVPN (cek login user) dengan rincian-rincian yang sangat berguna. Cara mengakses VPN Monitor bisa dilakukan menggunakan browser dengan masuk ke alamat http://HOSTVPS:81/vpnmon. (Ganti HOSTVPS dengan HOSTVPS kalian masing-masing)
  3. VnStat WebUI adalah fitur untuk memantau trafik data atau penggunaan transfer data berdasarkan data yang diperoleh dari interface publik. Cara mengakses VnStat WebUI bisa dilakukan menggunakan browser dengan masuk ke alamat http://HOSTVPS:81/vn. (Ganti HOSTVPS dengan HOSTVPS kalian masing-masing)
  4. Fail2Ban adalah fitur yang berfungsi untuk menghindari serangan bruteforce yang beresiko membuat VPS dimasuki orang tidak bertanggung jawab.
  5. Auto Disconnect Multi Login adalah fitur yang secara otomatis memutus koneksi pengguna OpenVPN, WireGuard, dan PPTP yang melakukan multi login lebih dari 1. Khusus untuk akun SSH limit login adalah 2 per akun.
  6. Auto Delete User Expired adalah fitur yang akan menghapus akses pengguna yang telah melewati batas tanggal sewa SSH, OpenVPN, WireGuard, PPTP, SSTP, L2TP, dan Shadowsocks secara otomatis.
  7. Auto Reboot adalah fitur yang akan secara otomatis merestart VPS setiap jam 12 malam WIB.
  8. Instant Backup/Restore adalah fitur yang dapat memindahkan data akun dari VPS lama ke VPS baru hanya dengan memasukkan IP VPS lama dan Backup ID yang tertera ketika melakukan Backup

Cara Menggunakan Script

  1. Remote VPS menggunakan SSH Client
    Putty untuk Windows
    JuiceSSH untuk Android
  2. Masuk ke VPS menggunakan akses root
  3. Update dan upgrade module pada VPS
  4. Setelah VPS berhasil reboot, jalankan perintah berikut
  5. Reboot VPS setelah melakukan instalasi
     
Proses reboot akan memerlukan waktu sekitar 2 hingga 5 menit sehingga VPS untuk sementara waktu tidak dapat diakses. Jika proses instalasi berjalan tanpa error maka tampilan terminal akan sama dengan tampilan thumbnail pada artikel ini.

Catatan :
Pada beberapa kasus setelah melakukan reboot, kemudian kita masuk ke terminal. VPS akan secara otomatis melakukan persiapan untuk menjalankan WireGuard. Membutuhkan waktu sekitar 5 menit dan lebih lama bila menggunakan sistem operasi CentOS.

BUG? Tinggalkan laporan mengenai bug dikolom komentar.


Keyword

Senin, 30 Maret 2020

Cara Mendapatkan File HEX dari Arduino IDE

Artikel beberapa bulan yang lalu yang membahas tentang Cara Membuat Simulasi Arduino pada Proteus tetapi pada postingan tersebut saya belum menulis tentang bagaimana cara mengambil File HEX dari Arduino IDE yang kemudian nanti digunakan untuk menjalankan simulasi di dalam aplikasi Proteus. Pada artikel kali ini kita akan belajar bagaimana mengambil sekaligus menggunakankannya pada simulator Proteus. Silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini dengan seksama jangan sampai ada yang terlewat.

Siapkan
  1. PC atau Laptop
  2. Arduino IDE
  3. Sketch Program yang akan digunakan
  4. Proteus dengan Rangkaian simulasi yang sudah dibuat 

Jika semua diatas sudah siap lanjutkan ke langkah-langkah berikut ini.

Menampilkan Log Output
  1. Buka Arduino IDE
  2. Pilih File > Preferences
  3. Pada bagian Show verbose output during centang bagian compilation
  4. Jangan mengubah-ubah pengaturan lain, lalu klik OK
Generate file HEX
  1. Buka Sketch Program yang telah siap dengan Arduino IDE
  2. Klik Verify (Tombol Centang)
  3. Tunggu hingga proses Compile selesai
  4. Jika proses Compile telah selesai, perlebar bagian log untuk mempermudah pencarian alamat lokasi file HEX
  5. Temuka baris yang berisi nama Sketchmu dengan format akhir ino.hex seperti pada gambar berikut ini
  6. Salin dan paste ke dalam notepad kosong
  7. Ubah alamat asli
    C:\\Users\\Gegef\\AppData\\Local\\Temp\\arduino_build_583833/Blink.ino.hex
    Menjadi
    C:\Users\Gegef\AppData\Local\Temp\arduino_build_583833\Blink.ino.hex

    Catatan :
    \\ dan / diubah menjadi \
Memasukan file HEX ke dalam simulasi Arduino
Cara bagaimana memasukan file HEX ke dalam simulasi Arduino bisa kalian ikuti petunjuk pada artikel Cara Membuat Simulasi Arduino pada Proteus

Sekian artikel kali ini untuk melengkapi tutorial pada artikel sebelumnya yang masih kurang lengkap. Semoga bermanfaat. Tinggalkan komentar bila ada sesuatu yang masih tidak jelas dengan senang hati admin akan membalasnya. Terima kasih.


Keyword
Cara Menggunakan file HEX dari Arduino IDE
Cara menampilkan alamat file HEX pada Arduino IDE
Melakukan Simulasi Arduino dengan Proteus 8
Cara membuat simulasi Arduino secara Offline dengan aplikasi Proteus 8
Cara Memasukan File HEX ke Simulator Arduino pada Aplikasi Proteus 8


Kamis, 26 Maret 2020

Cara Menghubungkan Perangkat Blynk ke Local Server


Pada artikel sebelumnya kita telah membahas bagimana Cara Menggunakan Custom atau Local Server Aplikasi Blynk. Namun supaya aplikasi Blynk pada smartphone dapat terhubung dengan Perangkat, juga diperlukan penyesuaian khusus pada program yang diupload ke perangkat. Perangkat juga perlu dihubungkan ke Custom Server atau Local Server dengan mengubah Host Address dan Port sesuai dengan Server yang akan digunakan. Kali ini kita akan membahas hal tersebut tapi perlu kalian ketahui bahwa saya akan menggunakan contoh program yang sudah ada di blog ini sebelumnya yang bisa kalian lihat dan pelajarai pada artikel yang berjudul IoT Sederhana dengan Blynk (DHT11 dan Kontrol Relay).

Pada artikel saya sebelumnya saya tidak menggunakan Custom atau Local Server tetapi saya menggunakan server gratis yang diberikan oleh Blynk dengan jumlah Energy 2000 saja. Namun disini kita akan belajar bagaimana cara mengubah program tersebut untuk dapat terhubung dengan Custom atau Local Server yang telah kita siapkan. Berikut ini adalah program awal sebelum yang terhubung ke server gratis milik Blynk.



Coba perhatikan baris Nomor 63 yang berisi


Baca juga :
Cara Menggunakan Custom Server Aplikasi Blynk
Cara Membuat Blynk Local Server Mudah di Windows
IoT Sederhana dengan Blynk (DHT11 dan Kontrol Relay)

Baris ini berfungsi sebagai identifikasi perangkat dan jaringan wifi yang akan digunakan. Jika kita ingin menghubungkan perangkat ke Custom atau Local server telah kita siapkan baris ini bisa diganti dengan


Pada contoh diatas saya menggunakan baris perintah sesuai dengan petunjuk pada Example Blynk yang bisa kalian lihat langsung pada di Blynk Example Browser. Host Address dan Port yang saya contohkan saya dapatkan dari artikel Kumpulan Custom Server Gratis untuk Aplikasi Blynk.
Hasil akhir program yang telah dimodifikasi tersebut seperti dibawah ini.


Penggantian alamat server juga diikuti dengan token yang berbeda juga. Jika token pada program sebelumnya tidak diganti maka akan terjadi error Invalid Token. Tutorial ini hanya bisa digunakan pada perangkat Internet of Things yang didukung oleh aplikadi Blynk kecual Raspberry Pi dan Ubuntu. Perangkat Raspberry Pi dan Ubuntu memiliki penyesuaian yang sedikit berbeda.
Sekian tutorial kali ini semoga artikel ini memeberikan ilmu yang bermanfaat. Semoga kita selalu dalam lindungan Tuhan. Terima kasih.


Keyword
Contoh program Blynk yang menggunakan Local Server
Cara mengubah server Blynk pada Arduino ESP8266 atau ESP32 ke Local Server
Cara menghubungkan Arduino ESP8266 atau ESP32 ke Local Server
Cara menghubungkan Aplikasi Blynk dan Perangkat Internet of Things dengan Local Server
Cara mengatasi Invalid Token Blynk ketika menggunakan atau berpindah ke Local Server

Rabu, 25 Maret 2020

Cara Menggunakan Custom Server Aplikasi Blynk


Blynk dikenal sebagai aplikasi Internet of Things dengan tingkat kesulitan paling rendah. Aplikasi ini begitu sangat mudah digunakan bagi kalangan awam sekalipun. Mendukung banyak perangkat mulai dari Arduino, ESP8266, hingga RaspPi. Kemudahan dan fleksibilitas perangkat yang banyak ditawarkan itulah yang menjadi nilai lebih aplikasi Blynk.
Namun dibalik kelebihan pastilah ada kekurangan. Kekurangan paling aplikasi ini adalah diperlukannya poin atau disebut dengan Energy untuk menggunakan widget didalamnya yang memiliki harga Energy yang berbeda-beda. Pengguna hanya diberikan Energy sejumlah 2000 saja. Bagi pengguna yang baru saja ingin belajar tentang Internet of Things menggunakan Blynk Energy sejumlah 2000 ini sudah cukup untuk memulai belajar. Namun bagi pengguna aplikasi Blynk yang sudah bisa dikatakan Advanced tentu saja Energy sejumlah 2000 tersebut sangatlah kurang untuk menggunakan beberapa Widget unik yang memiliki harga lumayan tinggi.

Pengembang aplikasi Blynk ini sadar dengan kekurangan Aplikasi yang mereka kembangkan. Oleh karena itu pengembang memberi 2 pilihan solusi yaitu
  1. Pengguna dapat menambah jumlah Energy dengan membelinya sendiri via Aplikasi dan pembayaran bisa dilakukan melalui Playstore. Jumlah Energy yang ditawarkan juga beragam mulai dari 1.000 hingga 28.000 dengan harga mulai Rp.41.000 hingga Rp.280.000.
  2. Pengguna dapat membangun sebuah server pribadi. Pengembang Blynk telah menyediakan aplikasi untuk membangun server pribadi bagi pengguna. Pengguna hanya perlu mempersiapkan sebuah server yang telah terinstall aplikasi Java. Jika server telah memiliki aplikasi Java maka langkah terakhir hanya tinggal menjalankan aplikasi yang telah disediakan untuk membangun server oleh pengembang aplikasi Blynk.
Saat ini kita akan membahas tentang bagaimana cara menghubungkan aplikasi Blynk dengan Server yang telah kita bangun tersebut. Disini saya anggap kalian telah memiliki server pribadi baik server secara Local maupun Global.

Tutorial untuk membangun server pribadi secara Local hanya dengan menggunakan Laptop bisa kalian lihat pada artikel Cara Membuat Blynk Local Server Mudah di Windows.

Kalian juga bisa menggunakan Server Global yang sudah saya bangun yang bisa kalian dapatkan pada artikel Kumpulan Custom Server untuk Aplikasi Blynk

Langkah-langkah
  1. Download Aplikadi Blynk jika belum punya atau Logout jika sudah login ke akun Blynk
  2. Pilih Create New Account
  3. Isi Email dan Password yang ingin digunakan
  4. Pilih gambar logo Change Server diatas tombol Sign Up
  5. Geser switch ke kanan untuk menggunakan Custom Server
  6. Isi Host Address dan Port sesuai dengan IP dan Port Server yang ingin dihubungkan.
    Custom Server Global bisa kalian temukan pada artikel Kumpulan Custom Server untuk Aplikasi Blynk
  7. Jika Host Address dan Port telah kalian isi, klik OK
  8. Bila dirasa semua sudah benar dan sesuai pilih Sign Up
  9. Aplikadi Blynk dengan Custom Server telah siap digunakan 
Meyakinkan apakah Aplikadi Blynk telah terhubung dengan Custom Server tujuan dapat dilihat dengan memilih gambar logo Info dipojok kanan atas. Bila pada bagian server berisi Local (Host_Address) maka aplikadi Blynk telag berhasil terhubung dengan Custom Server.


Sekian artikel tentang bagaimana cara menghubung Aplikasi Blynk dengan Custom Server. Semoga dapat menjadi solusi masalah kita. Terima kasih.

Keyword
Cara membuat Local Server Blynk sendiri atau pribadi dengan Laptop
Cara menggunakan Custom Local Server pada Aplikasi Blynk di Android atau iOS
Cara memasukkan Custom Server pada Aplikadi  Blynk
Cara membangun Server Pribadi dengan IP Publik untuk aplikasi Blynk
Kumpulan Custom Server aplikadi Blynk Unlimited Energy




Hay, jika kamu terbantu dengan materi dan tutorial dari kami, yuk Follow kami - https://twitter.com/gegeembrie
Subcribe Newsletter