Contact us

GeScripter.Blog@gmail.com

Learning Internet of Things

Minggu, 08 Desember 2019

Kumpulan Perintah Dasar Arduino IDE



Salah satu hal yang penting ketika kita ingin belajar pemprogaman Arduino adalah mencari tau dan memahami struktur dan perintah dasar untuk membuat suatu program. Beberapa perintah dasar yang wajib diketahui adalah perintah dalam kategori komunikasi, input, dan output. Bekal awal untuk belajar tidak harus mengerti perintah-perintah yang rumit. Terpenting adalah memahami konsep alur bagaimana program bekerja cukup dengan perintah-perintah dasar yang sederhana. Pengembang Arduino IDE sebenarnya sudah menyediakan halaman web yang berisi daftar perintah beserta contoh program cara menggunakan perintah tersebut disini, tetapi halaman web tersebut berbahasa Inggris dimana bagi sebagian orang akan mengalami kesulitan untuk memahaminya walau sudah ada Google Translate tetapi susunan kata terkadang menjadi berantakan. Oleh karena itu dibuatlah artikel ini bersumber pada web Arduino IDE tetapi dalam bentuk Bahasa Indonesia. Berikut ini adalah struktur dan perintah dasar yang wajib kalian pahami sebelum belajar memprogram Arduino.

Ketika kita membuka jendela baru kita akan melihat Arduino IDE yang berisi baris void setup() dan void loop(). Kedua perintah tersebut adalah perintah inti dalam pemprogaman Arduino, jika salah satu dari keduanya tidak ada maka ketika program di Compile akan terjadi error. Berikut ini adalah penjelasan masing-masingnya.

void setup()
Umumnya diisi dengan perintah-perintah untuk mempersiapkan kondisi mesin misalnya perintah untuk memulai komunikasi serial dengan PC atau menentukan pin akan digunakan sebagai input atau output. Hal ini dikarenakan semua perintah yang ada pada bagian void setup() hanya akan dijalankan sekali saja ketika awal mesin dijalankan. Berikut ini adalah contohnya.


sumber : Arduino Reference - Setup

void loop()
Perintah ini akan kita temukan dibawah void setup(). Ketika kondisi mesin dalam keadaan sudah siap maka void loop() akan dijalankan. Void loop() berisi perintah inti yang menentukan bagaimana mesin akan melakukan tugasnya. Semua perintah yang ada di dalam void loop() akan dijalankan secara urut dan berulang tenpa henti. Oleh karena itu ketika kita hendak memprogam pada bagian void loop ini kita pasti akan membutuhkan perintah delay() Berikut ini adalah contoh penggunaan void loop().


sumber : Arduino Reference - Loop

delay()
Perintah berfungsi untuk memberi jeda waktu pada program untuk melanjutkan ke perintah berikutnya. Menentukan berapa lama jeda waktu menggunakan delay ini kita harus memasukan satuan waktu miliseconds. Misalnya untuk memberi jeda waktu 1 detik maka dalam satuan miliseconds kita masukan nilai 1000. Contoh penggunaannya dapat kalian lihat pada program diatas sudah menerapkan perintah delay() ini.


pinMode()
Perintah yang digunakan untuk menentukan pin yang akan digunakan sebagai input atau output. Umumnya perintah ini hanya dituliskan di dalam bagian void setup(). Misalnya pin 3 akan kita gunakan sebagai input dan pin 4 sebagai output dengan perintah ini lah kita dapat menentukannya. Penggunaan perintah ini dapat kalian lihat pada program berikut.


sumber : Arduino Reference - pinMode

digitalRead()
Perintah ini kita gunakan ketika kita ingin membaca status dari salah satu pin yang digunakan sebagai input. Hasil pembacaan menggunakan perintah ini akan menghasilkan nilai 0 (Low) atau 1 (High). Ketika pin yang dibaca menerima tegangan 0V maka hasil pembacaan bernilai 0 (Low) tetapi ketika pin yang dibaca menerima tegangan antara +3.3V hingga +5V maka hasil pembacaan bernilai 1 (High).

digitalWrite()
Perintah ini kita gunakan ketika ingin memberi status pada pin yang kita gunakan sebagai output. Perintah ini hanya dapat memberi status 0 (Low) atau 1 (High) pada pin yang digunakan. Pada kondisi 0 (Low) maka pin akan memiliki tegangan 0V dan pada kondisi 1 (High) maka pin akan memiliki tegangan +5V.


serial.begin()
Perintah yang berfungsi untuk memulai komunikasi serial ke perangkat lain dengan Arduino. Umumnya untuk para pemula perintah ini digunakan untuk memulai koneksi antara Arduino dengan PC untuk menampilkan data pada Serial Monitor pada Arduino IDE

serial.print()
Perintah ini dapat digunakan ketika komunikasi serial telah dimulai. Perintah ini digunakan untuk mengirim data dari Arduino ke Perangkat lain.

serial.println()
Perintah ini sama fungsinya dengan perintah diatas yaitu mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung dengan Arduino melalui komunikasi serial. Namun perbedaannya yaitu pada akhiran data yang dikirimkan akan mengandung karakter [\n]. Karakter tersebut fungsinya sama seperti [Enter] yaitu membuat line atau baris baru untuk data yang selanjutkan akan diterima.


serial.read() 
Perintah ini digunakan untuk menerima data serial yang masuk. Jika kita mengirim data serial ke Arduino melalui Serial Monitor pada Arduino IDE maka kita perlu menggunakan perintah ini dalam program Arduino, supaya Arduino dapat menerima data yang kita kirimkan.





Sumber : Arduino Reference
Keyword :
Perintah Dasar Arduino IDE berbahasa Indonesia
Perintah Dasar Memprogram Arduino Bahasa Indonesia
Belajar Arduino Mulai dari sini
Cara Cepat Belajar Memprogram Arduino Bahasa Indonesia
Belajar Arduino untuk Pemula

Rabu, 04 Desember 2019

Cara Menghitung Frekuensi Gelombang Listrik Pada Osiloskop


Ketika kita belajar sebuah ilmu elektronika apalagi yang berhubungan dengan Sinyal pasti mau tidak mau kita harus dihadapkan dengan sebuah alat bernama Osiloskop. Osiloskop adalah alat yang dapat mempresentasikan bentuk sinyal sehingga dari visualisasi sinyal tersebut kita dapat menghitung beberapa parameter sinyal, salah satu parameternya adalah Frekuensi. Frekuensi adalah ukuran jumlah gelombang per peristiwa dalam satuan detik dengan satuan Hertz (Hz). Dalam ilmu elektronika gelombang yang diukur adalah gelombang listrik. Frekuensi dilambangkan dengan huruf "f" dengan satuan nilai Hertz (Hz). 1 Hertz sama dengan gelombang listrik (1 siklus) dalam satu detik (1 Hertz = 1 Siklus Gelombang per Detik). Satuan Hertz diambil dari nama seorang fisikawan bernama Heinrich Rudolf Hertz sebagai orang yang berkontribusi dalam bidang elektromagnetis.

Satu siklus gelombang terdiri dari satu puncak atas dan satu puncak bawah sebelum gelombang kembali ke titik tengah. Berikut ini adalah cara menghitung 1 gelombang pada gambar osiloskop.

Perhitungan Frekuensi memiliki rumus sebagai berikut

Keterangan
F = Frekuensi
T = Time (s)

Dimana variabel T akan kita dapatkan dengan menghitung visualisasi sinyal pada osiloskop dengan rumus

Keterangan
T = Time (s)
Div = Jumlah Kotak dalam 1 siklus gelombang
Scale = Skala yang digunakan pada Osiloskop (Time/Div)

Rumus diatas adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung frekuensi gelombang sinyal listrik yang tervisualisasi pada layar Osiloskop. Beriku ini adalah contoh perhitungan frekuensi menggunakan rumus diatas.

Perhatikan satu siklus gelombang yang ada didalam kotak biru dan skala Osiloskop pada kotak merah. Jika kita hitung kotak kecil diantara titik A dan titik B terdapat 5 kotak kecil dan skala Osiloskop yang digunakan sebesar 1ms/Div. Disini kita sudah mendapat dua variabel penting yaitu

Div = 5 kotak
Scale = 1ms/Div = 0,001s/Div (Konversi satuan waktu kedalam satuan Miliseconds ke Seconds)

Perhitungan Time (T)



Perhitungan Frekuensi (F)

Jadi, sudah kita dapatkan nilai frekuensi gelombang yang tervisualisasi yaitu sebesar 200 Hertz. Artinya sinyal tersebut dapat menghasilkan 200 siklus gelombang listrik selama 1 detik. Sekian artikel kali ini semoga bermaanfaat.


Keyword :

Selasa, 03 Desember 2019

Cara Memperbaiki Bootloader Arduino Nano dengan Arduino UNO


Cara memperbaiki Arduno Nano yang tidak bisa diisi program dari Arduino IDE. Beberapa waktu yang lalu saya mengalami error ketika hendak mengupload program ke dalam Arduino Nano. Error yang saya dapatkan pada bagian log bertuliskan "stk500_recv() programmer is not responding". Setelah saya telusuri mulai dari Google hingga grup-grup Facebook ternyata penyebab error "stk500_recv() programmer is not responding" ini adalah tidak cocoknya bootloader Arduino yang diisikan kedalam Arduino Nano sebelumnya. Ada beberapa solusi yang orang lain berikan kepada saya antara lain mengubah metode upload, mengubah jenis board pada Arduino IDE menjadi Nano (Old Bootloader), dan lain sebagainya, mungkin untuk beberapa waktu dari solusi-solusi tersebut ada yang berhasil tetapi saya coba dikemudian hari saya coba kembali solusi tersebut malah gagal dilakukan dan juga mengalami error yang sebelumnya.
Disalah satu web forum terbesar ternyata pernah ada yang mengalami hal serupa tetapi dengan solusi yang berbeda yaitu mengupload ulang Bootloader Arduino ke dalam Arduino Nano menggunakan Arduino UNO sebagai USB ISP. Setelah saya mendapatkan inti-inti dari setiap langkah kemudian saya coba lakukan.. Beriku ini adalah langkah-langkah yang saya lakukan untuk memperbaiki Bootloader Arduino Nano.

Bahan :
  1. PC/Laptop (Sudah terisi Arduino IDE)
  2. Arduino UNO (Sebagai ISP)
  3. Arduino Nano
  4. Kabel USB Power Arduino (Untuk Nano dan UNO)
  5. Jumper
Langkah Mengubah Arduino IDE Menjadi Uploader :
  1. Buka Arduino IDE
  2. Buka File > Examples > 11.ArduinoISP > ArduinoISP
  3. Hubungkan Arduino UNO ke PC/Laptop
  4. Pilih Port yang sesuai dengan Arduino UNO yang terhubung (Tools > Port)
  5. Tanpa mengubah apapun pada program ArduinoISP, upload program tersebut ke Arduino UNO
  6. Pastikan proses upload berhasil
Langkah Mengupload Bootloader Arduino Nano :
  1. Rangkailah Arduino Uno dengan Arduino Nano seperti pada gambar dibawah ini

    Arduino Uno <> Arduino Nano
    5V <> 5V
    GND <> GND
    D10 (SS) <> Reset
    D11 (MOSI) <> D11
    D12 (MISO) <> D12
    D13 (SCK) <> D13
  2. Kemudian konfigurasikan Arduino Uno sebagai ISP seperti gambar berikut ini
  3. Pastikan langkah 1 dan 2 sudah sesuai dengan gambar diatas. Setelah itu lakukan Burn Bootloader ke Arduino Nano
  4. Jika telah sukses maka cobalah mengupload program ke Arduino Nano. Jika proses Burn Bootloader telah berhasil maka upload tidak akan mengalami kendala. Jika terjadi error cobalah ulangi langkah-langkah diatas.
Sekian tutorial mengatasi error stk500_getsync() ketika menggunakan Arduino Nano dengan cara upload ulang Bootloader Arduino ke Arduino Nano menggunakan Arduino Uno. Terima kasih telah berkunjung.



Keyword :
Cara memperbaiki Arduino Nano tidak bisa upload program
Cara burn bootloader tanpa USB ISP
Cara mengubah Arduino UNO menjadi ISP
Memperbaiki Arduino Nano dengan Arduino UNO
Cara memperbaiki error stk500_getsync() pada Arduino Nano

Sabtu, 29 Juni 2019

Cara Menggunakan Timer Overflow pada Arduino


Timer Overflow adalah pengubah alihan sebuah fitur bernama Timer/Counter pada sebuah Mikrokontroler sehingga dapat menjalankan dua perulangan berbeda pada satu waktu yang sama.
Penggunaan Timer Overflow memungkinkan kita untuk membuat sebuah program yang dapat melakukan hal lain ketika perulangan inti berjalan (Mutitasking). Timer Overflow pada dasarnya memerlukan sebuah konfigurasi register untuk masing-masing pengaturannya yang bisa kita bahas dilain waktu tetapi pada Arduino IDE sendiri telah tersedia library yang bisa digunakan untuk mengaktifkan Timer Overflow tanpa harus konfigurasi register secara manual. Saya sendiri sudah pernah menggunakan fitur ini pada salah satu tutorial pada blog ini yaitu pada Antarmuka Sensor DHT11 dengan Delphi (Bagian 2). Pada tutorial tersebut saya menggunakan Timer Overflow untuk memisahkan proses antara pembacaan sensor DHT11 dan proses pengiriman data dari Arduino ke PC. Lebih jelasnya daripada kita berbicara tanpa dasar lebih baik kita bahas tentang program tersebut.

Library :

Sketch Program Arduino : Unduh


Penjelasan Program
#include <DHT.h> = Library yang digunakan untuk membaca sensor DHT11
#include <TimerOne.h> = Library untuk mengaktifkan fitur Timer Overflow

Timer1.initialize(1000000); = Inisialisasi Timer1 untuk melakukan perulangan setiap 1detik
Timer1.attachInterrupt(kirim); = Melampirkan fungsi (kirim) untuk diulang setiap 1detik

void kirim() = Fungsi yang dilampirkan pada Timer1
{
  kirimdata(t, h); = Isi dari fungsi (kirim)
}

void kirimdata(int suhu, int lembab) = Fungsi yang berisi perintah untuk mengirim data ke PC
{
  String temp = String (suhu); = Pengkonversian tipe data int ke String untuk data Suhu
  String humi = String (lembab); = Pengkonversian tipe data int ke String untuk data Kelembaban
  Serial.print(temp+"#"+humi); = Pengiriman data ke PC yang telah dikonversi ke String dalam bentuh utuh (temp#humi)
}

Flowchat Timer Overflow


Semoga yang saya sampaikan kali ini mudah kalian mengerti. Terima kasih atas kunjungannya.


Keyword :
Cara menggunakan Timer Overflow pada Arduino
Program Multitasking pada Arduino
Cara menggunakan library TimerOne
Cara meggunakan fitur Timer Overflow tanpa Register
Timer1 Overflow Arduino Uno

Antarmuka Sensor DHT11 dengan Delphi (Bagian 2)


Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya yaitu Antarmuka Sensor DHT11 dengan Delphi (Bagian 1). Bagi kalian yang disarankan untuk mengikuti tutorial pada postingan sebelumnya sebelum melanjutkan tutorial pada artikel kali ini. Jika kalian sudah melakukan tutorial yang ada pada artikel sebelumnya maka saya anggap kalian telah memiliki Program hasil compile dari Delphi yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan data sensor DHT11 yang dikirimkan oleh Arduino ke PC melalui koneksi Serial. Beriku ini adalah contoh aplikasi yang dapat menampilkan data tersebut.


Setelah program diatas telah kalian dapatkan melalui compile Delphi. Selanjutnya adalah membuat program Arduino yang berisikan program untuk membaca data dari sensor DHT11 dan mengirimkan data tersebut pada PC melalui komunikasi Serial. Ada beberapa library yang harus ditambahkan ke dalam Arduino IDE. Beriku ini adalah library yang harus ditambahkan.

Library :
  1. DHT Sensor
  2. TimerOne
Pastikan kedua library diatas telah terpasang dengan benar pada Arduino IDE karena jika tidak maka program berikut ini tidak akan dapat dikompilasi.

Sketch Program Arduino : Unduh


Langkah-langkah :
  1. Masukkan kedua library diatas pada Arduino IDE
  2. Salin atau unduh sketch program diatas pada Arduino IDE
  3. Jangan lupa untuk menyesuaikan tipe Arduino yang akan digunakan pada Arduino IDE
  4. Lebih baik klik Verify terlebih dahulu sebelum Upload
  5. Jika Verify menunjukan hasil bahwa Sketch berhasil dikompilasi, klik Upload
  6. Setelah program berhasil di Upload, cabut dahulu Arduino dari PC kemudian masukkan kembali pada PC
  7. Buka program Interface yang telah kita buat pada postingan sebelumnya
  8. Ikuti langkah konfigurasi Interface pada Video yang saya sematkan diakhir artikel ini
  9. Klik CONNECT maka data yang dikirimkan Arduino akan tampil

Sekian, terima kasih telah berkunjung.




Keyword :
Cara menggunakan Sensor DHT11
Cara Menghubungkan Delphi dengan Arduino
Contoh program Delphi untuk Arduino
Cara menggunakan TimerOne pada Arduino
Membuat Multitasking pada Arduino dengan TimerOne
Komunikasi Serial Delphi dengan Arduino
Hay, jika kamu terbantu dengan materi dan tutorial dari kami, yuk Follow kami - https://twitter.com/gegeembrie
Subcribe Newsletter