Contact us

GeScripter.Blog@gmail.com

Learning Internet of Things

Sabtu, 05 Mei 2018

Program ATmega32P dengan Arduino IDE


Salah satu produk Arduino paling banyak digunakan dan mudah kita temukan di toko-toko adalah versi Arduino UNO. Arduino UNO menggunakan Microcontroler ATmega328-PU dengan 14 Pin Digital I/O dan 6 Pin Analog I/O. Dalam beberapa project kadang-kadang pin tersebut masih belum mencukupi kebutuhan I/O yang akan digunakan pada rangkaian yang yang begitu kompleks.

ATMEL mempunyai Microcontroller jenis lain yang memiliki Pin I/O Digital dan Analog yang lebih banyak dari ATmega328-PU dan mudah kita temukan di toko-toko, jika kita ingin membelinya. Microcontroller tersebut bertipe ATmega32P. Namun bagi pengguna Arduino banyak yang kebingungan harus pakai tipe board yang mana agar pemprograman Arduino dapat digunakan ke dalam ATmega32P tersebut karena tidak ada board Arduino yang menggunakan Chip ATmega32P. Dalam tutorial ini akan membahas tentang board dan pin mapping ATmega32P pada Arduino IDE.

Bahan-bahan
  1. Arduino IDE
  2. ATmega32P Board
  3. Notepad++

Cara menambahkan ATmega32P pada board Arduino IDE
  1. Ekstrak Master Pin Config ATmega32-P Arduino.zip
  2. Pergi ke C:\Program Files (x86)\Arduino\hardware\arduino\avr
  3. Temukan file bernama “boards.txt” pada folder tersebut
  4. Buka “boards.txt” pada folder hasil Ekstrak langkah nomor 1
  5. Salin baris nomor 5 hingga akhir
  6. Buka “boards.txt” pada folder di langkah nomor 2
  7. Tempel pada baris terakhir
  8. Keluar dan Simpan
  9. Salin folder “variants” pada folder langkah nomor 1
  10. Tempel dan ganti pada C:\Program Files (x86)\Arduino\hardware\arduino\avr
  11. Selesai
Setelah instalasi selesai dilakukan untuk mengecek apakah instalasi berhasil bisa dilakukan dengan cara berikut
  1. Buka Arduino IDE 
  2. Pilih Tools > Board > ATmega32
  3. Jika instalasi sukses maka terdapat 3 ATmega32 dengan frekuensi 1MHz, 8MHz, dan 16MHz
Apa maksud perbedaan frekuensi?
Saat kita merangkaia sebuah Minimum System sebuah Microcontroller kadang kita memasang sebuah kristal yang memiliki bermacam-macam Frekuensi. Namun umumnya yang terdapat pada sebuah Board Arduino, kristal yang dipakai memiliki frekuensi 16MHz dan ini yang disebut External Oscillator. Namun sebenarnya tanpa dipasang kristal sebuah microcontroller sudah memiliki frekuensi internal yang mempunyai clock speed 1MHz atau 8MHz. Jadi walau pada suatu minimum sistem microcontroller tidak disematkan sebuah External Oscillator tetapi menggunakan Internal Oscillator, sistem tersebut juga bisa berjalan sebagai mana mestinya. Namun saat kita melakukan sebuah transfer program antara PC dan Microcontroller terdapat sebuah alat yang biasa kita sebut USBAsp yang juga memiliki Clock Speed. Nah disini masalah muncul karena saat kita melakukan Upload program ke dalam Microcontroller. Clock Speed USBAsp dan Microcontroller harus sama frekuensinya. Jikia tidak sama maka akan kita temukan suatu ketidaksesuaian mekanisme kerja dengan program yang telah kita tulis ke dalam microcontroller.


    Tidak ada komentar:
    Write komentar
    Hay, jika kamu terbantu dengan materi dan tutorial dari kami, yuk Follow kami - https://twitter.com/gegeembrie
    Subcribe Newsletter